Kamis, 05 November 2020

 

MENULIS

Menulis merupakan hal yang terbilang baru untukku. Dahulu, ketika SD sering disuruh membuat cerita ketika liburan. Namun yang diceritakan berlibur ke rumah Nenek padahal tidak pernah ke rumah Nenek. Haha. Dahulu asal tulis saja, tidak memperhatikan baiknya seperti apa. Meski sebenarnya, memiliki keinginan untuk menjadi penulis.

Seringkali aku kalau punya keinginan, ya sebatas keinginan saja. Tidak benar-benar dicaritahu dan dikejar sampai bisa. Akhirnya, baru sekarang-sekarang ini aku mendedikasikan diri dalam menulis. Mulai banyak lembaga atau komunitas yang menawarkan program menulis, dari yang gratis hingga berbayar.

Saat ini pun aku sedang bergabung dalam kegiatan 30 DWC. Program ini berbayar, dengan bentuk kegiatan, menyetorkan hasil tulisan setiap harinya selama 30 hari. Tujuannya apa ikut ini? Tujuannya, untuk melatih konsistensi, seringkali jika mengerjakan sesuatu, aku berhenti di tengah jalan jika bosan, malas, ataupun ada masalah. Jadi, kuputuskan untuk ikut saja program ini. Selain itu, ingin memiliki karya. Memang belum memiliki kemampuan professional, tapi apa salahnya jika mencoba.

Kemudian, aku pun ikut program Nulis Buku untuk Ayah, sebagai sarana juga meluapkan emosi, menerima, dan memaafkan diri. Tapi, belum terbayang mau menulisnya seperti apa. Karena kalau tulisan emosi biasa, sepertinya tidak beraturan. Kuputuskan untuk meminjam buku tentang Ayah.

Selanjutnya, aku pun mengikuti program Nulis Bareng Simpel Publisher. Kalau ini gratis dan dibimbing. Maunya karena gratis dan dibimbing itu. Semoga terlaksana. Ada satu lagi, gratis tetapi tidak ada bimbingan, mengenai Dunia Pasca Covid. Belum terpikirkan mau menulis apa.

Sekian curhatan menulis saya.

#Day 21

0 komentar:

Posting Komentar