Sabtu, 15 April 2023

DAY 2 - PENAKUT

 Kenapa gw emosi? Iyah gw hari ini lagi sedih, kesel, mau nangis.

hah ya gesekan di tempat kerja pasti ada kan yah

tapi kenapa sih gw tuh anaknya takut orang tersakiti jadi berhenti berbuat sesuatu?

gw pernah dibilang demanding ama atasan gw trus gw jadi ga enak gitu loh maksa maksa orang, padahal kata konsultan karir, gausah didengerin yg kayak gitu, jalan terus ajaa

gw jadi punya overthinking, gmn kalo dia jadi bete ama gw, gmn kalo dia keberatan karena gw, gimana kalo ini itu dll berujung gw ga maksa org, gw punya banyaaak ketakutan, takut ga sopan, takut dlsb.

etapi, iya yah bener kata Maryam Qonita coba lakuin setiap hari apa apa yg bikin lo takut sampe lo terbiasa, bener sih, mending kita list aja kali ya, gw punya ketakutan apa aja

1. Takut kalo merevisi pekerjaan orang, orangnya bakal marah. Realnya? Pernah ga? Ya gw liat si Pandu tuh emg bete sih kalo dikomentarin, tapi tetep dia kerjain juga. Ganti fokusnya, fokusnya lo revisi dia biar kerjaan dia makin bagus dan juga ini kan buat perusahaan.

2. Takut dibilang demanding, realnya : gw berlaku gitu ya buat perusahaan juga

3. takut orangnya tersinggung, sebenernya itu di kendali lo ga sih?

Continue reading DAY 2 - PENAKUT

DAY 1- EMOSI

Jadi, seminggu lalu itu gw sakit pas bapak gw nengok ke kosan trus ke rumah sodara. akhirnya 3 hari libur ga bersemangat, ga ngapa ngapain dan recovernya jadi melambat. Kadang gw ngerasa kosong ketika gw cuman rebahan aja, ga ngelakuin apa apa, tapi di sisi lain, gw jg males karena gaje, gatau mau ngapain.

Trus, pas Minggu tuh gw ada bukber sama anak Belajarlagi, emang ekspektasinya jadi volunteer karena mau punya temen di Jakarta, sayangnya, lagi sakit jadi kurang bergairah dan ternyata gw masih kayak ada pikiran negatif ke diri sendiri "gimana cara mulai obrolan dll" meskipun ada beberapa juga yang gw ajak ngobrol cukup seru.

sepulangnya, gw ngerasa kosong, ngerasa hampa. gw kira awalnya biasanya gw kesepian jadi butuh temen, ternyata engga cuy, pulang pulangnya gw tetep ngerasa ga berguna. Kenapa? Karena gw ngeluarin duit hampir 100 rebu cuman buat ongkos gojeknya aja dan ternyata gw ga dapetin apa yg gw mau, gw ga engage ama temen temennya. disitu gw ngerasa gagal. 

sampe akhirnya, gw curhat ke psikolog, dan psikolognya bilang bahwa gw butuh waktu untuk diri sendiri. jadi psikolognya nyaranin untuk punya waktu setiap harinya untuk diri sendiri, yang bukan untuk kerjaan dan bukan untuk orang lain. dan ketika gw inget inget lagi, iyah bener juga pas gw renang sendiri, masak sendiri, gw enjoy guys. 

emang gw intorvert banget kali ya jadi gt, gw ngecharge energi bukan ketika kumpul ama temen, tapi ketika gw bisa menikmati waktu dg diri gw sendiri, even cuman jalan jalan ga jelas.

hari ini, gw asalnya mau ke Perpus Cikini, tapi gw urungkan karena gw mau bikin social media freelance ratecard *cielaaah

oh iyah karena gw harus punya waktu untuk diri sendiri, gw memutuskan untuk ngeblog ini, ya journalling juga sih ya masuknya. mau ngerutinin ini sih

malam ini jujur gw lagi kesel, kesel ama atasan gw yg terlalu perfeksionis sama kesalahan yang kecil tapi kayak ga mengapresiasi apa yg udh gw bikin, apa yah kayak kadang berubah-ubah gitu dan memperbesar masalah yang sebenernya kecil gitu. gatau sih sebenernya keselnya karena disalahin, pas dipikir-pikir emg gw ada salahnya, entah karena terbiasa disalahkan pas kecil kali ya, jadi pola pikirnya kalau sakah itu gawaaaat banget, ga bisa santai. kayak ada perasaan ingin ngebela diri, engga, gw ga salah, pengen nyolot gitu loh bawaannya. padahal kalo direnungin sedikit, ya gw emg ada salahnya. 


Continue reading DAY 1- EMOSI

Senin, 28 November 2022

SELF RESPECT

Beberapa minggu lalu, saya mendapatkan kesempatan one on one interview di sebuah perusahaan. Interview tersebut berjalan 2 jam lebih. Cukup lama untuk proses interview yang selama ini pernah saya jalani.

Lalu, proses selanjutnya adalah Reference Call, dimana perusahaan tersebut akan menelepon ke atasan saya sebelumnya untuk mengecek kebenaran dari apa yang saya katakan saat interview. Saya diminta untuk membuat schedule dengan atasan saya sebelumnya untuk reference call ini.


Saya pun dengan bersemangat menghubungi para atasan saya sebelumnya terkait jadwal mereka dan mengirimkan data tersebut ke HR perusahaan tsb.

Saat interview, beliau mengatakan bahwa "Senin kalau bisa sudah reference call ya, biar Selasa kita bisa offering letter"


OKE. Saya semakin bersemangat.


Namun, ketika Senin ternyata perusahaan tersebut belum juga menelepon atasan saya sebelumnya padahal saya sudah membuat janji. Saya pun mem-follow up HR tsb apakah akan ada informasi jika reference saya akan ditelepon. Beliau bilang, akan ditelpon sore hari. Kenyataannya, hingga hari ini, beliau belum juga menelepon reference saya.


Akhirnya saya mengkonsultasikan hal ini kepada coach karir saya.

Dan coach saya mengatakan bahwa saya perlu untuk move on, karena saya perlu untuk menghargai diri saya sendiri. Saya telah berusaha untuk menghubungi reference saya, yang sekarang sudah berhubungan dengan saya, tetapi dari pihak sana tidak ada timbal balik. Sehingga, sangat penting untuk saya, menghargai diri sendiri dengan move-on saja. Coach mengatakan bahwa kita perlu tau diri, semisal kita sudah melamar tiga kali ke satu perusahaan yang kita inginkan namun tidak pernah dipanggil. Ya tau diri aja, berarti ga cocok. Namun, kalau semisal kayak tadi, ya diperlukan untuk menghargai diri sendiri, karena kita sudah berusaha, atasan kita sebelumnya sudah mau meluangkan waktu, tetapi tidak ada timbal balik dari sana. Gawat nanti kalau sudah benar-benar kerja. Kayak ini tuh bener banget. Ngerasa banget. Saya itu susaaaah banget untuk tegas sama diri sendiri. Untuk menghargai diri sendiri. Yaudahlah gpp, yg penting saya bisa keterima. Keseringan yaudahlah gapapa. Oke, mulai hari ini, saya benar-benar harus inget kalau saya perlu berusaha menghargai diri sendiri. Belum tau caranya sekarang. Namun, oke, kita coba ya. Bismillah

Continue reading SELF RESPECT

Sabtu, 18 Desember 2021

OUR STORY AT GONDO MAYIT BEACH

One month ago, my friends and I had break time from our course of one week. We made a plan to go vacation to Malang beaches such as Balekambang beach, Sendiki beach and other beaches. We counted about cost that we must prepare to go there about 100K-200K rupiahs a person. We had idea to stay at guest house and would back at the next day because the trip needed so long time approximately it took our hours by motorcycle. I was hesitated about join with them or not because I worry street will be slippery and we were all the women, so there was no person who can accompany us.

In addition, there are nine students at our camp, Susi, Wulan, Nida, Gita, Zizi, Mar’ah, Kirey, Aska, and me. Also, there were Ayu and Lutfi, our classmates who lived in different dorm. We discussed only with Susi, Wulan, Nida, Gita, Zizi, Mar’ah, Kirey, and me. So, the day after that time, I asked to Aska and Lutfi about their skill to ride a motorcycle and offer them to join with us. And then, there is not yet decision from them. Susi, Mar’ah, Aska, and me still discussed about that. Eventually, in the Friday morning before we did examination, Susi got accident. She was hit by motorcycle. Moreover, Malang had floods, thus we thought we take risk if we still went there. After that, we decided to go to Blitar beach, Gondo Mayit beach, nearer than Malang beach. It takes about two hours by motorcycle. We gathered to discuss again our plan. Susi could not join because she is still sick, Lutfi and Aska did not want to join because she did not get permission from her parents, Mar’ah still had trauma to ride motorcycle and Zizi also sick. I am still confused to join or not, I want but I felt not safe, I never go by motorcycle for long period. My friends persuaded me to join with them because if I did not join, our team will be odd. Short story, I decided to follow them.

                                        

Gondo Mayit beach

I was so grateful to my friends that had invited me to join with them. This beach has a brownish sand and the waves are relatively high. What is interesting about this beach is the presence of hills around it. Green scenery combined with the blue sky on this beach we can see from one of the hills around the coast. Very beautiful. Also, it composed with the gradient blue sea adding the magnificence. Because of spreading of Covid-19, this beach only opens on Saturdays and Sundays. So when we went there, the ambiance is so calm and quiet.  Like we had private beach and the entrance ticket is free. We had a lot of fun in this beach, such as playing wave, building sand castle, sightseeing, and taking picture. Furthermore, the scenery during journey to go there is also beautiful. We passed many views like rice fields, hills, corn fields, and terracing. However, when we came back, we almost lost and it was heavy rain until it took approximately four hours to came back.






Continue reading OUR STORY AT GONDO MAYIT BEACH

Kamis, 18 November 2021

OH MY GOD, I FEEL BAD


I feel bad because today, one of my friends said that “Ngikutin kata kaka jadi salah”. Actually, I like being a tutor for all of my friends. But thing that you must realize is I am still basic, I same with you, same with my friends. I just already know before, but it doesn’t mean I know everything. If we wrong, no problem, it just study. We can learn from mistakes that we make. No problem if you are not belief to me, I just explain what I know. I accept if many theories or many things that I don’t know. I never take a course for a long period. Beside that, do you know if in the past, I hate English so much. I never want to study English. I like to be humility, but sometimes I afraid about expectation other people to me. I know if I only can control the things that I can control. Even though, as a human, I have emotion. Huft.

Honestly, sometimes I don’t like if someone said that I am “master”, “smart”, etc. Everyone has their weakness and strength, so you just believe on yourself. I don’t like to be praised too much. Other than that, praise can make me proud, but myself not developed. I feel satisfied and I am stuck. Please understand if we are learning together.

As far as I think, the incident that happened today make me remind to my behavior in the past. I can blame people that I think not competent. Haha. Maybe I get karma for what I did in the past. I think God want me to become a person that have more humility, not being arrogant, and not feel like I know everything. Thanks God. Remembering to how we use adab for any occasion, especially if we study. Don’t forget to respect your tutor, your mentor, or your teacher. Don’t compare one teacher to other teachers, especially don’t compare your friend to your tutor.

Then, because we learn together, feel free if you have reason or criticism if I wrong. I learn from our tutor, Mr. Irfan, he teaches me about Grammar. I proud of him because he can accept if we say that he wrong, or if he makes mistake, such as typo. He confesses is one of his weakness is often misspelled. He is very humble. He doesn’t think he knows best. He doesn’t underestimate us. He always cares about student condition. He ever said that become a tutor “Don’t be eagerness”. Also, I will always remember that advice. Sometimes, we as tutor doing pressure too much for our student because as a tutor, we have expectation that our student can have progress, but forget about if our student has each capability. We put aside the mental of our student. We just care about our ambition.

So, that’s all my story today. From my negative emotion, also I can learn something. Unexpected. I hope you can take a lesson from this article. See you to the next article. Bye. 

Continue reading OH MY GOD, I FEEL BAD

Senin, 15 November 2021

A Letter from Our Class (Read : Aisyah)

Actually, I had been in Pare for 3 weeks. I decided to come to Pare because one of my dreams is study abroad especially in Netherland. So, because of my English ability is weak, I want to improve it n Pare. I like a conducive environment which can support me in reaching my goal. Then, I decided to take English course at Ttitk Nol English Course because it provides various programs from Basic to IELTS. I think my ability in English still zero, so basic program is suitable for me. Maybe, I looked have more knowledgeable than my friend in our class, but in fact, many theories that I don’t know.

We have 4 tutors for 4 classes. Ms. Iim for Listening Class, Mr. Irfan for Grammar Class, Ms. Fatma for Reading Class, and Mr. An for Speaking Class. Our tutors are humble, friendly, and keep our spirit to learn. I feel passionate about attending all classes every day. But do you know? In the past, I did not really like English haha. I did not know why, as I listened to videos and read books, suddenly I could understand something I didn't understand before and I fell in love with English until now. In the past, I always asked how I could love English, even though the first way to be able in English is to love English.

Let me tell you about our speaking class, we have 9 students; Aisyah, Susi, Aska, Mar’ah, Zizi, Gita, Lutfi, Bian, and Kimstar. We had been taught for 2 weeks and this night, the admin informs us there are changes in the tutor. So sad, our speaking tutor has been changed. Two weeks may be a short time, but so memorable for me.

From left to right, there are Bian, Lutfi, Mar'ah, Susi, Mr. An, me, Aska, Zizi, and Kimstar

The first time I went to Speaking class, I felt bored because I came late and I did not know my tutor’s name. Then, he just explained what exists in our book, not interactive. I have an expectation about speaking class, it could be more practice than just listen. Haha. But do you know? Finally, from 4 tutors in our class, my favorite tutor is Mr. An, our speaking tutor.

I think I am not only learning English but also learning about life. The special advice that Mr An did or us was he gave us advice personally that suitable for our personality, such as I got advice “Jangan Cepat Puas”, I did not know how can I say “Jangan Cepat Puas in English, maybe “Don’t be satisfied” or “Don’t be complacent” or anything. I will always remember it because sometimes I have arrogance about my ability that can make me stuck. And, I am also searching for being humility that I haven’t before. Thanks Mr. for your advice. And then, I had discussed about grammar with him on WhatsApp and he gave me advice also. He said that “jangan lupa berdoa agar belajarnya juga dimudahkan” and when I have trouble with my mom about speaking, he can change my mind and give me spirit. Why that advice so deep for me, because in fact, I usually use my logic, my skill to be confident doing everything. I always have to be reminded that we have God that arranges everything, we just do what God has been arranged.

Thanks a lot, Mr for everything, maybe it become an interesting experience. Keep humble, Mr. Don’t forget me!


Continue reading A Letter from Our Class (Read : Aisyah)

Sabtu, 20 Februari 2021

BUKU dan HARI UANG TAHUN

 Hai.. hai... hai...

Aku masih ngerasain sakit gigi nih setelah dicabut. Huhu

Ingin rasanya segera sembuh.

Ga kuat. Huhu

Oiya, aku mau cerita tentang ultahku nih. Bertepatan tgl 18 kan aku ultah. Nah, baru hari ini nif dapet kadonya dari kakaaaa

kadonya pouch buat nyimpen Hp, suka bangeeeet.

trus hari ini juga Mama ultah.

sore-sore dateng paketan.

paketan buku, berjudul Kado Cerita untuk Mama

tepat banget hari ini Mama ultah. 

Kuberikan saja buku itu, untuk Mama

kuceritain dikit tentang buku itu yaaaa

jadi, buku itu ditulis di tahun lalu.

Pada waktu itu, aku menemukan postingan sebuah akun untuk Nulis Bareng. 

Iseng-iseng, kucoba saja.

Alhamdulillah ternyata dapat bimbingan hingga akhirnya terpilih dibubukan cerpen buatanku. 

Nah, di buku itu, aku mengangkat cerita tentang seorang Ibu, bernama Nuna.

Nuna merupakan perempuan yang anggun, pintar, dan jiwa sosialnya tinggi. Belum lagi, ia menikah dengan suami pengusaha. Hidupnya seperti tidak ada kurang suatu apapun. Namun, tak disangka sepulangnya ia dan suami dari bulan madu, masalah datang bertubi-tubi menimpanya, yang membuat Nuna akhirnya harus berpisah dengan sang Suami, dan membesarkan anaknya seorang diri. 

Kurang lebih begitu ceritanya. Kayak sinetron yah wkwk.

Pokoknya, buku bersejarah banget itu tuh, ya karena ga nyangka kalau bisa terpilih. Alhamdulillah.

Sekarang kabar nulisnya gimana?

Hehe

Sebenarnya, targetnya tahun ini bisa nulis artikel dan masuk ke media-media, biar dapet uang sampingan juga. Makanya gabung KLIP ini. Tapi, masalahnya, malah ga mulai-mulai belajar. huhu 

Padahal wadahnya ada.

Sekarang masih harus banayak belajar manajemen waktu. niatnya pulang kerja, asah diri. Tapi masih seingnya main Hp sama rebahan nih. Huhu

Duh kayaknya ini tulisan ngalor ngidul kemana mana ya. Iya, soalnya udah ngantuk dan belum ngonsep mau nulis apa heheu

Ya beginilah jadinya. Maafkan ya.

Dimaafkan ga? Hehe

Maapin aja yaa..

Sudahlah sekian aja dan terima kasih, barangkali nanti ada yang baca. Atau suatu hari aku buka-buka lagi bisa ketawa-ketawa kalau aku pernah nulis se-gajelas ini. Wkwk

Continue reading BUKU dan HARI UANG TAHUN

Jumat, 19 Februari 2021

REVIEW CABUT GIGI DI MASA PANDEMI - END

 "Kok ga berasa ya, tumben, dicabut gigi, ga sakit" ujarku dalam hati ketika gigi dicabut. 

Daaaan satu jam kemudian, baru terasa sakitnya hingga sekarang. Hehe.

Jadi, tanggal 17 Februari 2021 kemarin, saya dicabut gigi. Untuk part 1 dari cerita ke RSKGM bisa lihat di link ini : https://aisyahdwinr.blogspot.com/2021/01/review-cabut-gigi-di-rskgm-saat-pandemi.html

seharusnya saya itu dicabut gigi tgl 27 Januari 2021, namun ketika mendekati hari itu, saya mendapatkan SMS dari pihak RSKGM bahwa klinik ekso yang akan saya kunjungi, akan dilakukan renovasi sehingga tidak dapat melakukan tindakan, dan akan diundur menjadi tanggal 3 Februari 2021. Namun, karena saya takutnya pada tanggal 3 Februari sedang haid, maka saya bilang tanggal 1 Februari saja. Ternyata saya baru haid di sekitar tanggal 10, yang akhirnya saya diundur lagi di tanggal 17 Februari.

Alhamdulillah, tanpa ada halangan seperti sebelum-sebelumnya, mantaplah saya untuk pergi ke RSKGM untuk cabut gigi. Berencana untuk berangkat dari rumah jam 5 pagi, biar dapet antrian nomer-nomer awal. Hehe. Nyatanya, jam 6 kurang baru bangun. Alhasil, sekitar jam 06.30 baru berangkat dan sampai disana pukul 07.30. Dapet antrian A063. Ya lumayanlah. 

Yang membedakan ke RSKGM saat pandemi yaitu ada tenda, dimana kita perlu mengisi mengenai riwayat kesehatan kita, ya seperti screening gejala Covid-19. Setelah dari tenda itu, karena pasien lama, maka langsung ke loket untuk menyerahkan berkas pendaftaran setelah dipanggil berdasarkan nomor urut. Setelah berkas diperiksa, akan dipanggil kembali dan diberikan nomor urut untuk masuk ke klinik masing-masing. Saya mendapatkan nomor S9. 

Setelah ditanyakan ke petugas, klinik dimulai pukul 08.30, maka saya memutuskan untuk menunggu saja di dekat sana. Dan setelah menunggu kurang lebih satu jam, saya dipanggil. Proses pencabutan gigi pun dimulai. Diawali dengan disuntik agar tidak terasa sakit, kemudian dicabut, hanya sekitar 15 menit, kemudian selesai. Dokter meresepkan obat pereda sakit yang harus diminum. Saya pun pergi ke layanan kefarmasian untuk mengambil obat.

Hingga hari ke 2 setelah dicabut, masih terasa ngilunya. Hehe.

Oiya RSKGM itu Rumah Sakit yang menurutku rapih banget, dari mulai pelayanan, fasilitas, dan kemudahan bertransaksi. Meski saya kesana menggunakan BPJS BPI (bisa dilihat di google definisinya apa), tetapi pelayanannya tidak dibeda-bedakan dan benar-benar super cepat. WC pun bersih, lantai bersih, tidak ada bau obat sama sekali. Petugasnya pun ramah-ramah.

Oiya, di dekat sana ada gudeg enak, tetapi sayang sekali kemarin nggak ada, nggak tau karena belum buka atau belum jualan. Hiks

Continue reading REVIEW CABUT GIGI DI MASA PANDEMI - END

Kamis, 18 Februari 2021

HAPPY 27 !

 Hai hai hai !!!

Hari ini, bisa jadi spesial dan bisa jadi engga buat aku. Kenapa coba?

Ada yang bisa tebak?

Yap, hari ini adalah hari lahirku ke dunia ini, tepat di usia 27 tahun. 

Tetapi, rasanya tidak ada yang istimewa. HAHA

Ya, kukira temen kantorku akan ingat bahwa hari ini aku ulang tahun, ternyata engga... 

padahal sudah kukodein kepala kantor, tetapi tetap benar-benar tidak merayakan bahkan tidak mengucapkan sama sekali.

Sebenarnya, tidak apa-apa. hal itu biasa saja terjadi. bahkan biasanya aku tidak ingin orang-orang tahu tentang hari lahirku, jadi biasanya aku diam saja. kali ini, aku mencoba berubah, aku bilang-bilang, tetapi tetap tidak ada yang ingat. Haha.

PR banget buatku untuk bisa dekat dan bergaul sama teman, meski sudah mencoba, namun ternyata tak semudah itu, ya.

Eh eh eh... 

Bukan itu yang mau kucertiakan, kawan... 

Di umur yang menginjak usia 27 ini, tentu ada banyak harapan yang ingin terwujud.

Saya ingin berbagi beberapa hal yang ingin diwujudkan di usia 27 ini

- menjadi pribadi yang positif, dimana menerima apa yang telah Allah takdirkan

- mengejar cita-cita

- berkomitmen sama diri sendiri

- memaafkan hal-hal yang telah lalu

- menikah

Jujur, rasanya di usia segini belum menikah dan belum ada calon, ada rasa deg-degan. apa yang salah dalam diri? tau sih, banyak banget mindset yang salah dalam diri, sekarang lagi berusaha membangun biar punya growth mindset. 

kadang juga pengen ke psikolog atau konselor, sadar kalau ada masalah dalam diri yang semestinya diselesaikan. tapi nyatanya masih maju mundur haha

hal-hal yang ingin diubah atau dibenahi 

- perasaan sensitif atau mudah tersinggung

- terlalu mendengar apa kata orang

- fixed mindset

- insecure dan overthinking


Yaaa, beitulah... 

sekarang lagi disibukin sama jualan, kerja, nambah skill, target tahun ini nambah skill menulis artikel dan bisa passive income dari situ, ada belajar desain dan data science sedikit-sedikit. juga rencana mau bikin kue kastengel. oiya ga lupa mau nanem lele di atas pake terpal.

Continue reading HAPPY 27 !

Rabu, 27 Januari 2021

MEMPERTANYAKAN TUJUAN

Pada tahun 2019, saya diterima bekerja di sebuah online shop. Letak kantornya tidak jauh dari rumah, jika menggunakan motor dapat ditempuh hanya dalam 15 menit. Semakin lama disana, semakin merasa jauh dari tujuan. Ya, saya ingin S2. Sementara disini, tidak ada kesempatan untuk itu. Akhirnya, di tahun saya memutuskan untuk resign. Rencana saya, saya ingin fokus untuk belajar bahasa Inggris demi persiapan S2. Namun, pada perjalannnya hal itu tidak berhasil. Saya tidak fokus juga pada tujuan saya. Banyak alasan malas, tidak mengerti, menunda-nunda dan banyak hal lainnya. Sempat juga mendapatkan protes ketika saya bilang untuk apa kerja, karena saya rasa kalau yang dicari hanya uang ya untuk apa, tidak akan bermakna. Rejeki sudah diatur oleh Allah SWT. Semakin lama tidak bekerja, membuat saya berpikir apa peran saya di dunia ini? Toh tidak bekerja pun, saya fokus mengantar orangtua dll. Mencari pekerjaan di tempat lainnya belum juga ada kabar. Saya tidak memliki kepercayaan diri ketika diwawancara. Saya selalu takut dan bingung harus menjawab apa. Ya, itu kelemahan saya. Saya insecure, cemas, takut, bagaimana jika apa yang saya bicarakan tidak meyakinkan pihak interviewer. Saya ketakutan duluan, dan belum bisa mengatasinya hingga saat ini. Di tahun 2020, saya benar-benar tidak bekerja secara profesional. 

Di awal tahun 2021, atasan saya (CEO) dari perusahaan dulu saya tempat bekerja, menelepon saya untuk bekerja kembali di tempatnya, karena tempatnya sudah berkembang dengan membuat brand baru. Selain itu, saya diminta untuk menggantikan salah satu karyawannya yang akan cuti melahirkan. Dengan segala pertimbangan, akhirnya saya mengambil kesempatan itu. Bukan tanpa sebab, saya berpikir bahwa dalam satu tahun saya belum juga mendapatkan panggilan, maka kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Saya berpikir mungkin Allah SWT ingin saya di kantor lama saya untuk menurunkan ego, kesombongan dan belajar menerima kondisi yang tidak ideal, sebelum saya mendapatkan kejutan dari-Nya. Bismillah. Tentu, masih ada prioritas lainnya, seperti tetap belajar bahasa Inggris, CPNS, dan tetap menulis. Saya berdia semoga kesempatannya tetap ada, saya berkomitmen untuk itu. 

Kalau dipikir-pikir, saya memang belum yakin dengan apa yang ingin saya tuju. Belum sepenuhnya bergantung pada Allah. Masih banyak kecemasan-kecemasan dalam diri. Ya Allah semoga hatiku yakin dan selalu bergantung pada-Mu. Aamiin 

Continue reading MEMPERTANYAKAN TUJUAN

Selasa, 26 Januari 2021

REVIEW CABUT GIGI DI RSKGM SAAT PANDEMI (1)

Sejak lama, sekitar tahun 2019, sebenarnya gigi saya berlubang cukup serius. Seingat saya karena makan donat manis dan tidak sikat gigi sebelum tidur. Alhasil gigi geraham belakangku jadi korban. Huhu. Ketika ke puskesmas, disarankan untuk dicabut, tetapi rasanya belum berani. Haha. 

Akhirnya kemarin di minggu kedua bulan Januari tahun 2021, saya memberanikan diri untuk datang ke puskesmas lagi dan memutuskan untuk gigi saya dicabut saja. Akhirnya oleh pihak puskesmas dibuatkan surat rujukan. Saya pun memilih untuk ke Rumah Sakit Kesehatan Gigi dan Mulut (RSKGM) yang ada di Jl. R.E Martadinata, karena registrasinya bisa dilakukan secara online.

Sepulang dari Puskesmas, tanggal 13 Januari 2021, saya langsung melakukan registrasi di rskgm.bandung.go.id. Berbeda dengan sebelum-sebelumnya, jika mau ke RSKGM harus antri atau mendaftarkan diri melalui SMS, sekarang cukup mudah, via online. Ini berlaku sejak tanggal 7 September 2020. Alhamdulillah memudahkan. Mengingat angka korban yang terkena corona masih cukup tinggi.

Setelah mendaftarkan diri, saya mendapatkan jadwal di tanggal 20 Januari 2020. Sangat mudah proses pendaftarannya, terlihat berapa orang yang sudah terdaftar dan ada kuota per masing-masing hari. Jika sudah selesai mendaftar, nanti akan muncul rincian reservasi, berikut dengan nomor antrian saat datang. 

Tibalah waktu yang ditunggu, tanggal 20 Januari 2020. Kami pergi menggunakan angkutan umum. Jika dari Panyileukan, maka dapat menggunakan angkot Cicadas-CIbiru-Panyileukan, kemudian disambung dengan Margahayu-Ledeng, dan bisa turun tepat di depannya. Sesampainy di depan, kami masuk dan dicek suhu badannya, juag mendapatkan nomor antrian untuk pendaftaran. Sebelum masuk ke meja pendaftaran, kami harus ke tenda ungu untuk screening covid. Disana, ditanya-tanya riwayat medis, apakah mengalami flu, batuk, demam, maag, atau ada penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan lainnya. juga ditanya apakah pernah rapid test/ swab? 

Setelah screening covid selesai, dilanjutkan ke meja pendaftaran. Ada formulir yang harus diisi dan dicek tensinya. Setelah itu, menunggu antrian untuk dipanggil ke lobi pendaftaran untuk menyerahkan berkas pendaftaran yang sudah kami bawa. Setelah itu, akan mendapatkan nomor antrian klinik yang kita tuju. Oiya, ada perbedaan antrian antara pasien lama dan pasien baru ya.

Continue reading REVIEW CABUT GIGI DI RSKGM SAAT PANDEMI (1)