Jumat, 13 November 2020

TERKENANG-KENANG

KENANG. TERKENANG

Sebuah kata yang ketika aku mendengarnya, membuat memoriku terbang jauh ke masa lampau. Memoriku kemudian memilah-milah apa yang ingin dikenang dan yang tidak ingin dikenang. Ketika sampai pada sebuah peristiwa yang menyedihkan, mukaku akan langsung muram. Begitu juga ketika sampai pada sebuah peristiwa yang menyenangkan, mukaku akan langsung menyunggingkan senyum dan hati pun menjadi bahagia. Dampak dari mengenang sesuatu bisa sehebat itu.

Dahulu, ketika masa-masa menunggu pengumuman SBMPTN, aku sering sekali menghabiskan waktu untuk berkegiatan di sebuah masjid di Kota Bandung. Kala itu, aku terdaftar sebagai Panitia Persiapan Ramadhan. Menyenangkan sekali mengingatnya. Aku berkenalan dengan teman-teman yang terdiri dari latar belakang sekolah yang berbeda-beda.

Aku takjub dengan salah seorang teman yang menurutku sangat aktif. Ia mengikuti berbagai aktivitas organisasi. Pikirku, ia tak mengenal rasa lelah. Kesana kemari, selalu ada kegiatan. Lalu, pernah suatu kali aku bertanya padanya, mengapa ia bisa seaktif itu. Jawabannya cukup menohok bagiku.

“Kita, nanti ketika sudah meninggal, mau diingat sebagai pahlawan yang ditulis biografinya atau dikenal hanya sebatas 3x4 batu nisan?”

 Deg. Kata-kata tersebut seketika memasuki relung hatiku. Di dalam hati, aku membenarkan perkataannya. Jika mau hidup biasa-biasa saja, ya mungkin juga tak akan punya pengaruh. Sejak saat itu, aku selalu terkenang dengan perkataannya. Aku selalu memegang prinsip tersebut.


#DAY 29

0 komentar:

Posting Komentar