KENANG. TERKENANG
Sebuah kata yang ketika aku
mendengarnya, membuat memoriku terbang jauh ke masa lampau. Memoriku kemudian
memilah-milah apa yang ingin dikenang dan yang tidak ingin dikenang. Ketika
sampai pada sebuah peristiwa yang menyedihkan, mukaku akan langsung muram.
Begitu juga ketika sampai pada sebuah peristiwa yang menyenangkan, mukaku akan
langsung menyunggingkan senyum dan hati pun menjadi bahagia. Dampak dari
mengenang sesuatu bisa sehebat itu.
Dahulu, ketika masa-masa menunggu
pengumuman SBMPTN, aku sering sekali menghabiskan waktu untuk berkegiatan di
sebuah masjid di Kota Bandung. Kala itu, aku terdaftar sebagai Panitia
Persiapan Ramadhan. Menyenangkan sekali mengingatnya. Aku berkenalan dengan teman-teman
yang terdiri dari latar belakang sekolah yang berbeda-beda.
Aku takjub dengan salah seorang
teman yang menurutku sangat aktif. Ia mengikuti berbagai aktivitas organisasi.
Pikirku, ia tak mengenal rasa lelah. Kesana kemari, selalu ada kegiatan. Lalu,
pernah suatu kali aku bertanya padanya, mengapa ia bisa seaktif itu. Jawabannya
cukup menohok bagiku.
“Kita, nanti ketika sudah
meninggal, mau diingat sebagai pahlawan yang ditulis biografinya atau dikenal
hanya sebatas 3x4 batu nisan?”
Deg. Kata-kata tersebut seketika memasuki
relung hatiku. Di dalam hati, aku membenarkan perkataannya. Jika mau hidup
biasa-biasa saja, ya mungkin juga tak akan punya pengaruh. Sejak saat itu, aku
selalu terkenang dengan perkataannya. Aku selalu memegang prinsip tersebut.
#DAY 29
0 komentar:
Posting Komentar