Tentang Feedback. Di kelas 30DWC kemarin, ada sesi feedback. Sesi feedback terdiri dari feedback dari mentor dan juga feedback dari sesame fighter. Awal mengikuti tersebut, saya masih oleng, saya membuka tulisan fighter yang akan di feedback, setelah membaca, saya pun terdiam karena saya bingung harus mem-feedback apa. Saya pikir tulisannya sudah bagus, apalagi yang perlu dikritisi. Memang modal saya dalam mengikuti 30DWC, bisa dibilang ilmu nekat. Saya belum faham mengenai bagaimana penulisan yang baku, bagaimana penulisan yang baik dan benar sehingga saya pun belum mengetahui apa yang perlu saya berikan ke teman-teman fighter.
Setelah beberapa hari mengikuti,
saya pun mulai beradaptasi, melihat bagaimana fighter lain memberikan feedback.
Ditambah, saya mengikuti kelas nulis bareng dan saya melihat bagaimana cara
mem-feedback. Dampaknya luar biasa! Dengan
memberikan feedback pada fighter lainnya, saya menjadi belajar bagaimana
menulis dengan benar, bagaimana penggunaan kata baku, dan lainnya. Selain itu,
dengan memperhatikan feedback yang
diberikan oleh fighter lainnya, saya
pun belajar.
Dengan memberikan feedback, berarti kita peduli dengan
orang lain, dengan peduli, kita belajar dari kesalahan orang lain. Sepenting itu
dan saya baru saja menyadarinya. Saya merefleksikan ini dalam kehidupan
sehari-hari yang saya jalani. Mungkin selama ini, saya bukanlah orang yang
terbuka dalam menerima maupun memberikan feedback.
Maka, saya belajar dari kelas 30DWC ini untuk berusaha mampu terbuka terhadap
apapun feedback dari orang lain.
Feedback dari orang lain bisa saja disampaikan dengan cara yang
kurang kita sukai. Namun, kita harus memiliki mindset yang positif, bahwa orang tersebut mau memberikan feedback pada kita karena dia sayang,
dia peduli. Terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali. Ya, mungkin kalimat
itu cocok untuk disematkan pada saya. Bisa saja saya terbilang terlambat untuk
menyadari hal sepenting itu. Namun, saya pun bersyukur saya mampu memaknainya
sekarang.
Selanjutnya, saya siap untuk
menjadi orang yang memiliki growth mindset. Bismillah. Sambal saya menyelami
diri saya, saya mencoba untuk merefleksikan diri.
#DAY 33
0 komentar:
Posting Komentar