SOSOK PART 2
Setelah aku mematung berdiri agak lama, ia bergegas membereskan semua peralatannya tanpa menghiraukanku, kemudian pergi. “Hmmmm kenapa ya dia? Ah, mungkin dia sedang buru – buru” pikirku dalam hati. Aku pun melanjutkan mengelilngi ruangan, selalu ada pemandangan yang baru setiap harinya yang memikat untuk dipotret. Pemandangan sore sehabis hujan ini wajib sekali untuk kuabadikan. Aku pun buru – buru memotret dan menikmati keindahan pemandangan sore ini.
Satu jam berlalu, aku melihat jam
tanganku. “Wah, sudah pukul 6, saatnya pulang” ucapku dalam hati. Aku pun
bergegas pulang, aku lupa aku ada janji dengan orang rumah. Ketika aku buru –
buru pulang, tak sengaja aku menabrak seorang perempuan. “Maaf”, kataku. “Eh,
Ama! Masih disini? Ngapain?” balas perempuan tersebut. Aku sontak menoleh,
kemudian menjawab “Uwiiii! Iya nih, aku tadi abis jalan – jalan dari atas. Kamu
sendiri gimana?” balasku pada Uwi.
Setelah terlibat percakapan
kecil, akhirnya kami memutuskan untuk pulang bersama. Sudah lama sejak pertama
kali kami bertemu. Dahulu, kita satu angkatan diterima di perusahaan ini, kemudian
berpisah karena berbeda divisi. Karena kesibukan kami masing – masing, akhirnya
kami jarang bertemu. Aku pun menumpang mobilnya, karena arah ke rumahku searah
dengan rumahnya.
Uwi pun memulai kembali
percakapan yang sempat tertunda. “Ama, kamu ngapain pake ke atas segala? Udah
sore, sepi kan?” ucap Uwi penasaran. “Ooooh, aku ke atas tuh suka banget sama
pemandangan – pemandangan disana, aku potret aja, biar enggak jenuh, Wi” balasku.
“Kalau begitu, sekali – kali aku pengen dong diajak motret, Ma!” rayu Uwi. “Boleh,
Wi! Boleh banget! Eh tapi ya, Wi, beberapa hari ini tuh aku penasaran loh, tiap
aku kesana ada laki – laki, lagi ngegambar gitu” ucapku. “Hah? Laki – laki?
Orang kantor kali Ma, punya kebiasaan yang sama kayak kamu” balas Uwi. “Iya
mungkin ya, aku ga pernah liat soalnya. Besok deh aku tunjukin, sekalian kita
motret. Gimana?” tanyaku. “Setujuuuuuu”.
15 menit kemudian tidak terasa
akhirnya sampailah di rumahku, dan kami pun berpisah.